alat ukur
ALITALAT UKUR ANALOG DAN DIG
DISUSUN OLEH:
NAMA :RUSTANDI
NPM :18416447
KELAS :2IB02
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNVERRSITAS GUNADARMA
2017/2018
A .Alat ukur listrik analog
merupakan alat ukur generasi awal dan sampai saat ini masih digunakan.
Bagiannya banyak komponen listrik dan mekanik yang saling berhubungan. Bagian
listrik yang penting adalah, magnet permanen, tahanan meter, dan kumparan
putar. Bagian mekanik meliputi jarum penunjuk, skala dan sekrup pengatur jarum
penunjuk (Gambar 4).
alat ukur listrik analog
Mekanik pengatur jarum
penunjuk merupakan dudukan poros kumparan putar yang diatur kekencangannya
(Gambar 5). Jika terlalu kencang jarum akan terhambat, jika terlalu kendor
jarum akan mudah goncang. Pengaturan jarum penunjuk sekaligus untuk
memposisikan jarum pada skala nol meter. Alat ukur analog memiliki komponen
putar yang akan bereaksi begitu mendapat sinyal listrik. Cara bereaksi jarum
penunjuk ada yang menyimpang dulu baru menunjukkan angka pengukuran. Atau jarum
penunjuk bergerak ke angka penunjukan perlahan-lahan tanpa ada penyimpangan.
Untuk itu digunakan peredam mekanik berupa pegas yang terpasang pada poros
jarum atau bilah sebagai penahan gerakan jarum berupa bilah dalam ruang udara
(Gambar 6). Pada meter dengan kelas industri baik dari jenis kumparan putar
maupun jenis besi putar seperti meter yang dipasang pada panel meter banyak
dipakai peredam jenis pegas.
alat ukur analog dan
digital
Bentuk skala memanjang
saat kini jarang ditemukan. Bentuk skala melingkar dan skala kuadran banyak
dipakai untuk alat ukur voltmeter dan ampermeter pada panel meter (Gambar 7).
1. Multimeter Analog
Multimeter salah satu
meter analog yang banyak dipakai untuk pekerjaan kelistrikan dan bidang
elektronika (Gambar 8). Multimeter memiliki tiga fungsi pengukuran, yaitu:
1. Voltmeter untuk
tegangan AC dengan batas ukur 0-500 V, pengukuran tegangan DC dengan batas ukur
0-0,5 V dan 0-500 V.
2. Ampermeter untuk arus
listrik DC dengan batas ukur 0-50 μA dan 0-15 A, pengukuran arus listrik AC
0-15 A.
3. Ohmmeter dengan batas
ukur dari 1Ω-1MΩ.
2.Alat Ukur Digital
Alat ukur digital saat
sekarang banyak dipakai dengan berbagai kelebihannya, murah, mudah dioperaikan,
dan praktis. Multimeter digital mampu menampilkan beberapa pengukuran untuk
arus miliamper, temperatur °C, tegangan milivolt, resistansi ohm, frekuensi Hz,
daya listrik mW sampai kapasitansi nF (Gambar 9). Pada dasarnya data /informasi
yang akan diukur bersifat analog. Blok diagram alat ukur digital terdiri
komponen sensor, penguat sinyal analog, analog to digital converter,
mikroprosesor, alat cetak, dan display digital (Gambar 10). Sensor mengubah
besaran listrik dan non elektrik menjadi tegangan, karena tegangan masih dalam
orde mV perlu diperkuat oleh penguat input.
Sinyal input analog yang
sudah diperkuat, dari sinyal analog diubah menjadi sinyal digital dengan (ADC)
analog to digital akan diolah oleh perangkat PC atau mikroprosessor dengan
program tertentu dan hasil pengolahan disimpan dalam sistem memori digital.
Informasi digital ditampilkan dalam display atau dihubungkan dicetak dengan
mesin cetak. Display digital akan menampilkan angka diskrit dari 0 sampai angka
9 ada tiga jenis, yaitu 7-segmen, 14-segmen dan dot matrik 5 x 7 (Gambar 11).
Sinyal digital terdiri atas 0 dan 1, ketika sinyal 0 tidak bertegangan atau
OFF, ketika sinyal 1 bertegangan atau ON. Sebuah multimeter digital, terdiri
dari tiga jenis alat ukur sekaligus, yaitu mengukur tegangan, arus, dan
tahanan. Mampu untuk mengukur besaran listrik DC maupun AC (Gambar 12).
Sakelar pemilih mode
digunakan untuk pemilihan jenis pengukuran, mencakup tegangan AC/DC, pengukuran
arus AC/DC, pengukuran tahanan, pengukuran diode, dan pengukuran kapasitor.
Terminal kabel untuk tegangan dengan arus berbeda. Terminal untuk pengukuran
arus kecil 300 mA dengan arus sampai 10 A dibedakan.
8 Alat Ukur Analog
Kumparan Putar
Konstruksi alat ukur
kumparan putar terdiri dari permanen magnet, kumparan putar dengan inti besi
bulat, jarum penunjuk terikat dengan poros dan inti besi putar, skala linear,
dan pegas spiral rambut, serta pengatur posisi nol (Gambar 13). Torsi yang dihasilkan
dari interaksi elektromagnetik sesuai persamaan:
T = B × A × I × N
T = Torsi (Nm)
B = kerapatan fluk magnet
(Wb/m2)
A = luas efektif koil
(m2)
I = arus ke kumparan
putar (A)
N = jumlah lilitan
Dari persamaan di atas,
komponen B, A dan N adalah konstan, sehingga torsi berbanding lurus dengan arus
mengalir ke kumparan putar. Data alat ukur kumparan putar dengan dimensi 31/2
in, arus 1mA, simpangan skala penuh 100 derajat memiliki A : 1,72 cm2, B :
2.000 G(0,2 Wb/m2, N: 84 lilit, T : 2,92 × 10–6 Nm R kumparan putar: 88Ω,
disipasi daya: 88 μW.
Untuk pengukuran listrik
AC alat ukur kumparan putar ditambahkan komponen tambahan, yaitu diode bridge
sebagai penyearah AC ke DC (Gambar 14). Tahanan seri RV untuk mendrop tegangan
sehingga batas ukur dan skala pukuran sesuai. Sehingga tahanan total RT = RV +
R. Multimeter menggunakan kumparan putar sebagai penggerak jarum penunjuknya
Komentar
Posting Komentar