Pertumbuhan penduduk di indonesia
TEORI LINGKUNGAN
PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA
NAMA : RUSTANDI
NPM : 18416447
KELAS : 2IB02
TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017/2018
1. pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan indonesia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.
Selain merupakan sasaran pembangunan, penduduk juga merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama.
Di negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang. Akibatnya, banyak negara yang sebelumnya mengarahkan perhatian terhadap pendidikan universitas, secara diam-diam mengalihkan sasarannya.
Helen Callaway, seorang ahli antropologi Amerika yang mempelajari masayakat buta huruf, menyimpulkan bahwa perkembangan ekonomi dan perluasan pendidikan dasar telah memperluas jurang pemisah antara pria dan wanita. Hampir di mana-mana pria diberikan prioritas untuk pendidikan umum dan latihan-latihan teknis. Mereka adalah orang-orang yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia. Sebaliknya pengetahuan dunia ditekan secara tajam pada tingkat yang terbawah.
Pertambahan penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin.
Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga. Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini.
(Gambar tabel tingkat pendidikan di indonesia)
Pertambahan penduduk yang cepat menghambat program-program perluasan pendidikan, juga mengarah pada aptisme di dunia yang kesulitan untuk mengatasinya.
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan
maupun penurunannya. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan
kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor
non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah
penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi
itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas
yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari
itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.
(gambar Lingkungan hidup yang kotor)
Dalam dalam masalah ini maka penduduk tidak aka
jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan
lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah
pabrik,selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda
para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi
pengurangan jumlah penduduk.
3. Pertumbuhan penduduk dankelparan
Masalah kemiskinan, kelaparan dan
kekurangan gizi menjadi masalah kompleks dan saling terkait. Diperlukan upaya
jangka pendek dalam memenuhi kebutuhan pangan yang sinergis dengan upaya jangka
panjang sehingga mampu memberdayakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.
Hal itu disampaikan Menkes, dr. Endang
Rahayu Sedyaningsih, MPH. Dr. PH, saat membuka peringatan End Hunger Walk the
World 2010, di Jakarta, tanggal (06/06, 2010), yang diikuti sekitar 12.000
peserta. Hadir dalam acara, Menteri Pertanian, Ir. H. Suswono, MMA, dan
dimeriahkan juga oleh para artis dan sponsor, antara lain TNT, Unilever, dan
Bank BNI.
Diperkirakan 10.9 juta anak balita
meninggal setiap tahun yang disebabkan oleh kekurangan gizi mencapai 60%. Saat
ini terdapat sekitar 18% anak balita (3.2 juta) menderita kekurangan gizi yang
tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
(gambar 1.3 kmiskinan di indonesia)
Dalam menanggulangi masalah gizi,
Pemerintah terus berupaya melalui berbagai program, seperti penimbangan yang
dilaksanakan di Posyandu dan Rumah Pemulihan Gizi. Gunanya untuk mendeteksi
adanya bayi dan anak balita dengan gizi kurang sehingga bisa cepat dilakukan
penanganan, baik di Puskesmas maupun di rumah sakit, kata Menkes.
Program Walk the World 2010
diselenggarakan setiap tahun, serentak di seluruh penjuru dunia. Kegiatan ini
terlaksana dalam bentuk gerak jalan sejauh 5 km guna menggalang dan
meningkatkan kepedulian masyarakat dalam program World Food Programme (WFP).
Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya masyarakat miskin
yang masih mengalami kekurangan pangan, terutama pada kelompok anak balita dan
anak sekolah agar mendapatkan asupan gizi seimbang untuk menjamin tumbuh
kembang yang optimal serta hidup sehat
.video gambaran pertumbuhan penduduk di indonesia
.KESIMPULAN
Pertumbuhan penduduk
mempengaruhi pada perkembangan sosial dalam masyarakat. Perkembangan sosial
seperti seperti kurangnya pangan, rendahnya pendidikan masyarakat dll. Cara
mengatasi pembludakan pertumbuhan penduduk tersebut adalah dengan Membuat
Undang-Undang yang jelas tentang umur minimum pernikahan, Program KB (keluarga
berencana) dan sosialisasi pada masyarakat.
Pertumbuhan penduduk
sebuah desa di pinggiran kota yang menyebabkan banyaknyak urban masuk pada desa
yang telah menimbulkan berbagai persoalan di kawasan itu. Berbagai persoalan
yang muncul antara lain, tata ruang desa kota yang tidak beraturan, kondisi
lingkungan yang merosot, ketahanan pangan yang terancam, konflik sosial yang
cenderung meluas dan dipertahankan oleh ekslufisitas kelompok di dalam
komunitas itu dan ancaman tidak adanya mekanisme penyelesaian konflik yang
baik.
Hal tersebut yang
mengakibatkan berbagai persoalan muncul dan cenderung tidak terkendali atas
terbentuknya suatu kawasan desa-kota yang tidak terencana dengan baik. Sebagai
konsekwensi dari meluasnya wilayah-wilayah perkotaan adalah berkembangnya
desa-desa di daerah pinggiran kota menjadi kawasan desa-kota. Fenomena ini
hampir terjadi di berbagai kota di Indonesia dan hingga saat ini tidak ada
suatu sistem perencanaan yang terpadu untuk mengatasi persoalan itu.
DAFTAR PUSTAKA
Hartomo.1990. Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Bumi Aksara
Rustian kamaluddin. 1998. Pengantar ekonomi Pembangunan.Jakarta : Lembaga penerbit fakultas Ekonomi UI
Herimanto. 2008. IlmuSosialdanBudayaDasar. Jakarta : BumiAksara
Jurnal Masyarakat dan Budayaa,volume 11 No.2 Tahun 2009
Komentar
Posting Komentar